kegiatan lokakarya FAI UNDAR

Lokakarya Nasional Fai Undar Slideshow: Shobih’s trip to Surabaya, Java, Indonesia was created by TripAdvisor. See another Surabaya slideshow. Create your own stunning slideshow with our free photo slideshow maker.

Minggu, 15 Mei 2011

BAKAT & INTELEGENSI

tugas kuliah semester 2 hari minggu tanggal 22 mei 2011

BAKAT & INTELEGENSI

A.PENDAHULUAN 
B.INTELEGENSI 
C.BAKAT-LINGKUNGAN & HEREDITAS
D.KELAS SOSIAL & IMPLIKASINYA DALAM PENDIDIKAN.
EDIKOTOMI DESA-KOTA
F.JENIS KELAMIN


 A.  PENDAHULUAN
§Bakat & intelegensi merupakan kemampuan mental individu
B.  INTELEGENSI

§Sejarah Intelegensi

§Pengertian Intelegensi

§Teori-teori Intelegensi

§Pengukuran Intelegensi

§Kurve Normal Dalam Intelegensi
1.  Sejarah Intelegensi

JWundt(Jerman), Galton(Inggris), Cattel(AS)® tes untuk anak-anak. Hasilnya:ada perbedaan ketepatan dan kecepatan individu dalam mengerjkan tes.

JPra 1800-an ® tes hanya untuk mengukur satu kemampuan

J1880 ® Ebbinghause menemukan berbagai tes memori

JAlfred Binet & Theopile Simon ® membedakan intelegensi anak normal dengan anak lemah pikir ® Tes Binet-Simon

JTes Binet ® direvisi 1916 menjadi  Tes Stanford Binet
2.  Pengertian Intelegensi

 TERMAN ® Suatu kemampuan untuk berpikir  berdasarkan atas gagasan yang abstrak.

J  BINET ® Intelegensi mencakup 4 hal yaitu:pemahaman, hasil penemuan, arahan dan pembahasan.

J  STREN ® Kapasitas umum dari individu yang secara sadar dapat menyesuaikan jiwa yang umum dengan masalah dan kondisi hidup baru.

J  THORNDIKE ® Daya kekuatan respon yang baik dari sudut pandang kebenaran dan kenyataan. Tiga aspek intelegensi: ketinggian, keluasan dan kecepatan.

3.  Teori-teori Intelegensi
     
CHARLES SPEARMAN 
® Dua faktor intelegensi, yaitu:
     J Faktor G: mencakup semua kegiatan   intelektual dan dimiliki oleh semua orang.
     J Faktor S: mencakup semua faktor khsusus tertentu yang relevan dengan tugas tertentu.

 
THURSTONE

® Intelegensi beroperasi pada empat tingkat trial & error yaitu :

     J Perilaku nyata (trial & error)

     J Perseptual (trial & error)

     J Ideational

     J Konseptual ® dijadikan acuan bagi pengukuran   intelegensi

KEMAMPUAN KONSEPTUAL THURSTONE:

J Verbal Comprehention (V)

J Number (N)

J Spatial Relation (S)

J Word Fluency (W)

J Memory (M)

J Reasoning (R)

Senin, 09 Mei 2011

Pertemuan ke -7

D.  SEJARAH PSIKOLOGI PENDIDIKAN


DEMOCRITUS
PLATO&ARISTOTELES
ARISTOTELES
JOHN AMOS COMENICUS
ROUSSEAU
JOHN LOCKE
JOHN HEINRICH PESTALOZZIFRANCIS GALTON
§STANLEY HALL
§WILLIAM JAMES
§CATTEL
§BINET
§ABAD KE-20
E.  KONTRIBUSI PSIKOLOGI PENDIDIKAN BAGI TEORI & PRAKTEK PENDIDIKAN
1.Kontribusi Bagi Proses Pendidikan
2.Kontribusi Bagi Peserta Didik
3.Kontribusi Bagi Pendidik
 
1.  Kontribusi Bagi Proses Pendidikan
a.Penggunaan audio visual aidshttp://www.ehow.com/audio-visual-aids/
b.Membantu dalam pengelolaan sekolah
c.Membantu dalam penyusunan jadwal pelajaran
d.Membantu terhadap produksi buku pelajaran
e.Memberi dasar bagi penyusunan kurikulum
 
2.  Kontribusi Bagi Peserta Didik
a.Mengerti hakekat belajar
b.Pendidikan yang lebih kooperatif dan demokratif  bagi siswa
c.Membantu perkembangan kepribadian siswa melalui kegiatan ekstra/intra kurikuler

3.  Kontribusi Bagi Pendidik
a.Pendidik lebih terbuka terhadap perbedaan individu
b.Mengetahui metode mengajar yang efektif
c.Memahami permasalahan anak didik
d.Membantu dalam evaluasi belajar
e.Meningkatkan kemampuan meneliti
f.Mengarahkan pendidik dalam menangani anak-anak khusus
g.Pendidik lebih terbuka terhadap perbedaan individu
h.Mengetahui metode mengajar yang efektif
i.Memahami permasalahan anak didik
j.Membantu dalam evaluasi belajar
k.Meningkatkan kemampuan meneliti
l.Mengarahkan pendidik dalam menangani anak-anak khusus
 
F.  METODE-METODE DALAM PSIKOLOGI PENDIDIKAN
1.Introspeksi
2.Observasi
3.Metode Klinis
4.Metode Diferensial
5.Metode Ilmiah
6.Metode Eksperimen
 
1.  Instrospeksi
Melakukan pengamatan ke dalam diri sendiri/self observation yaitu dengan melihat keadaan mental pada waktu tertentu.
2.  Observasi
Kegiatan melihat sesuatu di luar diri sehingga yang diperoleh merupakan data overt behavior (perilaku yang tampak).
3.  Metode Klinis
Digunakan untuk mengumpulkan data secara lebih rinci mengenai perilaku penyesuaian dan kasus-kasus perilaku menyimpang.
J Studi Kasus Klinis
J Studi Kasus Perkembangan
4.  Metode Diferensial
Digunakan untuk meneliti perbedaan-perbedaan individual yang terdapat di antara anak didik.
Menggunakan berbagai macam teknik pengukuran (contoh: tes, angket,dsb) serta menggunakan statistik untuk menganalisis.